Yogyakarta, ISUETERKININEWS.COM -- Peringatan haul ke-15 H. Soetardjo Soerjoguritno atau yang akrab disapa Mbah Tarjo berlangsung khidmat di Joglo Soerjoguritnan, Yogyakarta,pada Jum'at malam (8/8/2025). Acara ini dihadiri tokoh masyarakat, keluarga besar, dan ratusan undangan dari berbagai elemen, yang berkumpul untuk mendoakan almarhum serta mengenang jasa-jasanya bagi bangsa.
Salah satu tokoh yang hadir memberikan apresiasi tinggi kepada keluarga almarhum yang konsisten mengadakan haul setiap tahun.
“Kegiatan ini bukan hanya untuk mendoakan beliau agar mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT, tetapi juga menjadi pengingat akan pesan-pesan beliau,” ujarnya.
Ia menegaskan, amanat Mbah Tarjo tentang pentingnya menjaga persatuan bangsa harus terus dipegang. “Bung Karno pernah berkata kepada Presiden Tito, saya sudah mewariskan way of life bangsa Indonesia: Ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan sosial,” tambahnya.
Ia juga mengingatkan pelajaran sejarah yang kerap disampaikan Mbah Tarjo bahwa keutuhan NKRI bergantung pada semangat persatuan rakyatnya.
Menantu almarhum, Stevie S.W, menuturkan bahwa warisan terbesar yang diberikan sang ayah adalah amanah persatuan. “Ayah selalu berkata, persatuan itu harga mati. Jangan pernah terjebak pada perbedaan suku, bahasa, atau daerah,” katanya.
Stevie berharap, haul ini bukan hanya menjadi ajang mengenang, tetapi juga momentum memperkuat komitmen kebangsaan.
“Generasi muda harus paham bahwa menjaga NKRI bukan hanya tugas tentara, tetapi kewajiban seluruh rakyat Indonesia,” tegasnya.
Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, dalam sambutannya memuji sosok Mbah Tarjo sebagai pejuang rakyat kecil yang konsisten berjuang hingga akhir hayatnya.
“Kalau beliau sudah melanglang buana luar biasa, mungkin saya baru lahir. Saya banyak membaca dan mengamati, sehingga saya sangat mengagumi Mbah Tarjo,” ujar Hasto saat memberikan sambutan di Haul ke- 15 Mbah Tarjo di Joglo Soerjoguritnan, Jum'at (8/8/2025).
Hasto meyakini bahwa jasa-jasa almarhum akan menjadi amal jariyah yang tidak akan terputus.
“Silaturahmi dan doa bersama seperti ini adalah cara terbaik untuk membalas kebaikan orang yang telah tiada,” kata Hasto.
Ketua DPD Forader DIY, Bayu, bersama Mas Stevie yang memandu jalannya acara, menyebut Mbah Tarjo sebagai guru bangsa dan tokoh legendaris di kalangan PDI dan PDI Perjuangan.
“Beliau adalah guru politik, panutan, dan tokoh yang selalu mengajarkan nilai kepemimpinan ‘nyawiji, ngayomi, migunani’,” katanya.
Joglo Soerjoguritnan, tempat berlangsungnya haul, disebut sebagai saksi sejarah perjalanan politik almarhum sekaligus pusat pembelajaran tokoh nasional, termasuk Megawati Soekarnoputri.
Acara yang dihadiri sekitar 200 undangan dari 15 forum masyarakat, tokoh agama, pondok pesantren, hingga sahabat-sahabat almarhum ini menjadi ajang memperkuat kembali semangat persatuan bangsa yang telah diwariskan Mbah Tarjo. (Fqh).
