Pekanbaru,ISUETERKININEWS.COM Upaya penyelundupan narkotika jaringan internasional melalui Pulau Rupat, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau, berhasil digagalkan oleh tim gabungan Direktorat Reserse Narkoba Polda Riau dan Bea Cukai.
Pengungkapan kasus ini merupakan hasil penyelidikan intensif yang dilakukan sejak Maret 2025 oleh Subdirektorat III Direktorat Reserse Narkoba Polda Riau, Bea Cukai Kanwil Riau, dan Bea Cukai Dumai. Penindakan dilakukan pada 5 Mei 2025, dengan barang bukti yang diamankan berupa 35,67 kilogram sabu dan 35.432 butir ekstasi. Selain itu, petugas juga menangkap lima orang tersangka yang memiliki peran berbeda dalam jaringan distribusi narkotika tersebut.
Direktur Reserse Narkoba Polda Riau, Kombes Pol Putu Yudha Prawira, menjelaskan bahwa para tersangka berperan sebagai kurir laut dan darat. “Mereka menggunakan jalur laut untuk menjemput narkotika dari negara tetangga, lalu mendistribusikannya ke Pekanbaru dan Palembang. Untuk setiap pengantaran, mereka menerima upah antara Rp10 juta hingga Rp140 juta,” ujar Kombel Pol Putu Yudha Prawira saat menggelar Konferensi Pers di Ruang Media Center Polda Riau Jalan Pattimura Pekanbaru, Senin (19/02/25).
Pengembangan kasus ini turut mengarah pada penangkapan dua orang lainnya, sehingga total tersangka yang diamankan mencapai tujuh orang. Sementara itu, pengendali utama jaringan diduga berada di luar negeri dan kini masih dalam proses pengejaran oleh aparat.
“Dari hasil estimasi, nilai total barang bukti mencapai Rp46,3 miliar. Adapun potensi jumlah korban penyalahgunaan narkotika yang berhasil diselamatkan dari kasus ini diperkirakan lebih dari 213 ribu jiwa,” tambah Kombes Putu.
Polda Riau dan Bea Cukai menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat sinergi serta meningkatkan kerja sama dengan aparat penegak hukum di negara tetangga, guna memberantas jaringan narkotika lintas negara hingga ke akar-akarnya.
