Yogyakarta, ISUETERKININEWS.COM -- Ballroom Loman Park Hotel Yogyakarta berubah menjadi ruang hening penuh haru saat Ustadzah Oki Setiana Dewi menyampaikan kajian bertema “Ya Allah, Bolehkah Aku Menyerah?” Kamis (24/7/2025).
Dalam kajiannya, ia membedah makna ujian hidup dan pentingnya berserah diri tanpa kehilangan harapan.
“Menyerah kepada Allah bukan berarti putus asa, tapi bentuk tawakal tertinggi,” ujarnya.
Dengan suara lembut yang penuh ketegasan, Ustadzah Oki juga membagikan kisah nyata tentang seseorang yang kehilangan anaknya namun tetap bersyukur dan istiqomah.
Banyak jamaah tampak terharu, menyeka air mata saat mendengarkan kisah-kisah inspiratif yang dibagikan.
“Kita semua pernah ingin menyerah, dan di sinilah tempat kita bertanya, bukan ke dunia, tapi kepada Allah,” ucap Oki.
Sementara itu, Handono S. Putro menyampaikan bahwa kajian ini bukan sekadar menghadirkan figur publik, tapi juga ruang aman untuk jiwa yang sedang gelisah.
“Kami ingin menjadi tempat untuk pulang. Pulang pada Tuhan, di saat dunia terlalu bising,” katanya.
Lebih lanjut, Handono S. Putro mengatakan pentingnya menghadirkan ruang refleksi dalam lanskap industri perhotelan.
Ceramah ini semakin kuat dengan dukungan ayat-ayat Al-Qur’an, hadits, dan kisah nyata yang menyentuh.
“Terkadang yang kita butuhkan bukan solusi cepat, tapi kekuatan untuk melewati malam yang gelap,” ujar Oki.
sebagai pengingat bahwa sabar adalah kekuatan, bukan kelemahan.
Masih sebut, Oki mengajak jamaah tak malu menangis dan mengadu kepada Allah. “Kesedihan bukan musuh, tapi jalan pulang kepada-Nya,” katanya.
Acara ini ditutup dengan doa bersama dan pesan mendalam: "Jika kau bertanya, ‘Ya Allah, bolehkah aku menyerah?’ Maka dengarlah bisikan lembut-Nya, ‘Tidak, anak-Ku. Aku masih bersamamu," tutup Ustadzah Oki.
Program #LomanMengaji ini juga didukung oleh mitra seperti RS AMC, Wardah, Rubiqa, dan lainnya yang menambah nilai sosial dan spiritual acara. Founder Loman Park Hotel.
Selain itu, Handono S. Putro mengatakan ini sebuah inisiatif dakwah yang memadukan renungan spiritual dan sentuhan jiwa di tengah hiruk-pikuk kehidupan modern. Handono S. Putro menambahkan bahwa hotel ini bukan hanya tempat menginap, "tapi ruang pulang- tempat jiwa-jiwa yang lelah bisa kembali menemukan Tuhan," tutupnya. (Fqh).
