×

Iklan

Iklan

Debut Seni Rupa Anang Batas Lewat Pameran “Break First: Art Photograpaint Hadir di GRAMM Hotel

Sabtu, 27 September 2025 | September 27, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-09-27T13:09:55Z



Yogyakarta, ISUETERKININEWS.COM -- Seniman panggung sekaligus komedian, Anang Batas, resmi memperkenalkan karyanya di ranah seni rupa melalui pameran perdana bertajuk “Break First: Art Photograpaint, Sebuah Dialog Dua Dunia”. Pameran tersebut dibuka pada Jumat (26/9/2025) di GRAMM Hotel by Ambarrukmo dan dapat dinikmati pengunjung hingga 25 November 2025 mendatang.


Diselenggarakan di area lobby dan SMARA Resto GRAMM Hotel, pameran ini terbuka gratis untuk masyarakat luas. Kehadirannya tidak hanya mempertegas fungsi hotel sebagai tempat menginap, tetapi juga sebagai ruang kreatif dan pertemuan lintas budaya. 


“Kami ingin menghadirkan atmosfer berbeda di hotel ini, di mana seni bisa menjadi bagian dari pengalaman tamu,” ujar Aris Retnowati, General Manager GRAMM Hotel.


Dalam karyanya, Anang Batas menampilkan konsep Art Photograpaint yang ia ciptakan sendiri. Konsep tersebut merupakan gabungan antara fotografi dan seni lukis. Foto yang ia ambil bertema burung endemik, alam liar, situs budaya, hingga potret kehidupan sosial, dicetak di atas kanvas dan kemudian diberi sentuhan cat akrilik.


“Saya ingin menggabungkan presisi detail fotografi dengan kebebasan emosional seni lukis,” katanya.


Lebih jauh, Anang mengungkapkan bahwa judul “Break First” memiliki makna personal. Kata break melambangkan keberanian untuk berhenti sejenak dari rutinitas, sementara first menjadi simbol langkah awal dirinya dalam dunia seni rupa. 


“Saya ingin mengajak penonton memberi ruang jeda dalam hidup, untuk merenungkan hal-hal sederhana dan membuka peluang baru dalam perjalanan pribadi maupun artistik,” imbuhnya.


Pameran ini juga mendapat apresiasi dari akademisi. Prof. Dr. Wening Udasmoro, M.Hum, Wakil Rektor UGM, menilai karya Anang Batas menghadirkan sesuatu yang segar. 


“Karya-karya ini luar biasa. Dengan objek foto, seniman tidak hanya mengabadikan imajinasi, tetapi juga menjadi dokumentator yang peduli pada alam dan budaya. Pesan ini bisa diwariskan pada generasi berikutnya,” tuturnya.


Ia menambahkan, pesan ekologis yang tersirat dalam karya Anang menjadi penting di tengah maraknya kerusakan alam.


“Engagement semacam ini perlu terus dikembangkan, sebab kerusakan lingkungan akibat ulah manusia sudah semakin serius,” kata Prof. Wening.


Sementara itu, pihak GRAMM Hotel merasa bangga bisa menjadi tempat lahirnya aliran baru seni rupa ini. 


“Bagi kami, ini bukan sekadar pameran, melainkan momentum bersejarah karena lahirnya karya seni baru justru di hotel, bukan di galeri seni,” ucap Aris Retnowati. 


Ia berharap para tamu yang menginap maupun masyarakat luas bisa memberi apresiasi pada karya-karya Anang. (Fqh).

×
Berita Terbaru Update