Notification

×

Iklan

Iklan

30 Tahun ACICIS, Gita Kamath: Pendidikan Jadi Jembatan Erat Australia – Indonesia

Senin, 20 Oktober 2025 | Oktober 20, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-10-20T04:36:24Z



Yogyakarta, ISUETERKININEWS.COM – Dalam momentum peringatan 30 tahun Australian Consortium for In-Country Indonesian Studies (ACICIS), Wakil Duta Besar Australia untuk Indonesia, Gita Kamath, menegaskan bahwa pendidikan memiliki peran penting sebagai jembatan yang memperkuat hubungan antara Australia dan Indonesia. Acara peringatan yang digelar di Hotel Royal Ambarukmo Yogyakarta pada Sabtu (18/10/2025) malam.


Ini menjadi ajang refleksi perjalanan panjang ACICIS sebagai lembaga yang telah mempertemukan ribuan mahasiswa Australia dengan pengalaman belajar langsung di Indonesia sejak 1995. Dalam sambutannya, Kamath mengatakan bahwa pendidikan adalah fondasi diplomasi antarbangsa yang paling kuat dan berkelanjutan.


“Selama tiga dekade terakhir, ACICIS telah menjadi jembatan bagi generasi muda Australia untuk memahami Indonesia lebih dekat – tidak hanya melalui teori, tetapi juga lewat pengalaman hidup, budaya, dan masyarakatnya,” ujar Kamath dalam sambutannya.

 

Ia menuturkan, hubungan antarmanusia yang terjalin melalui dunia pendidikan menciptakan pemahaman yang lebih dalam antara dua negara.


“Ketika mahasiswa Australia tinggal, belajar, dan berinteraksi di Indonesia, mereka tidak hanya memperoleh pengetahuan, tetapi juga membangun ikatan emosional dan kultural yang menjadi dasar hubungan jangka panjang,” katanya.


Menurut Kamath, Pemerintah Australia terus berkomitmen memperluas akses pendidikan lintas negara melalui program New Colombo Plan, yang mendorong mahasiswa Australia untuk belajar di kawasan Indo-Pasifik, termasuk Indonesia. 


“Kami ingin semakin banyak generasi muda Australia datang ke sini, belajar tentang masyarakat Indonesia, dan menjadi duta persahabatan yang mempererat hubungan kedua bangsa,” terangnya.


Perayaan 30 tahun ACICIS turut dihadiri oleh perwakilan universitas mitra dari Indonesia dan Australia, para mahasiswa, alumni, dan pengajar yang terlibat dalam program tersebut. Mereka berbagi pengalaman tentang bagaimana program ini telah membuka wawasan lintas budaya dan memperkuat kerja sama akademik antarnegara.


“Alumni ACICIS kini banyak berkontribusi di bidang diplomasi, pemerintahan, bisnis, dan pendidikan. Mereka membawa nilai-nilai keterbukaan, toleransi, dan semangat kolaborasi yang tumbuh selama mereka berada di Indonesia,” tutur Kamath.


Selain menghadiri perayaan ACICIS, Gita Kamath juga melaksanakan sejumlah agenda lain selama kunjungannya di Yogyakarta pada 16–19 Oktober 2025. Salah satunya adalah dialog dengan mahasiswa Universitas Islam Indonesia (UII) untuk membahas masa depan hubungan Australia–Indonesia di bidang pendidikan dan kebudayaan.


“Diplomasi modern bukan hanya dilakukan oleh diplomat di kantor kedutaan, tetapi juga oleh mahasiswa, dosen, dan masyarakat yang menjalin kerja sama lintas negara. Itulah bentuk nyata diplomasi masyarakat atau people-to-people diplomacy,” ujarnya di hadapan mahasiswa.


Kunjungan Kamath di Yogyakarta juga mencakup kegiatan sosial dengan mengunjungi PR YAKKUM, lembaga sosial yang berfokus pada pemberdayaan masyarakat rentan dan penyandang disabilitas. Program tersebut merupakan bagian dari INKLUSI (Kemitraan Australia–Indonesia untuk Masyarakat Inklusif) yang memperkuat kerja sama di bidang sosial dan kemanusiaan.


“Kami terinspirasi oleh komitmen masyarakat Yogyakarta dalam mewujudkan lingkungan yang inklusif. Australia akan terus mendukung upaya lokal seperti ini karena inklusivitas dan toleransi adalah nilai yang kami junjung bersama,” terangnya.


Melalui kehadirannya di Yogyakarta, Gita Kamath menegaskan bahwa hubungan Australia dan Indonesia bukan hanya dibangun di atas kerja sama politik dan ekonomi, tetapi juga pada kekuatan pendidikan, budaya, dan kemanusiaan.


“ACICIS adalah bukti bahwa pendidikan mampu melampaui batas geografis dan menjadi jembatan yang mempererat dua bangsa. Melalui generasi muda, kita menanamkan benih persahabatan yang akan tumbuh kuat di masa depan,” pungkasnya. (Fqh).

×
Berita Terbaru Update