Notification

×

Iklan

Iklan

Malioboro Jadi Laboratorium Transportasi Hijau di Momen HUT ke-269 Kota Yogyakarta

Rabu, 08 Oktober 2025 | Oktober 08, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-10-08T10:59:33Z



Yogyakarta, ISUETERKININEWS.COM -- Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-269 Kota Yogyakarta, Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta melakukan langkah berani dengan menutup kawasan Malioboro selama 24 jam penuh dari kendaraan bermotor. Kebijakan ini menjadi bagian dari eksperimen transportasi berkelanjutan yang digadang-gadang sebagai “laboratorium hidup” bagi masa depan mobilitas kota.

Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, menuturkan bahwa kebijakan tersebut bukan sekadar seremonial ulang tahun, melainkan uji coba penting untuk memahami dampak sosial, ekonomi, dan teknis dari sistem transportasi tanpa kendaraan bermotor. 

“Kita ingin melihat bagaimana dampaknya secara nyata di lapangan, baik bagi pelaku usaha, masyarakat lokal, maupun wisatawan,” ujar Hasto saat meninjau langsung di kawasan Malioboro, Selasa (7/10/2025)

Menurut Hasto, arah pembangunan transportasi di Yogyakarta ke depan harus berpihak pada manusia, bukan pada kendaraan. 

“Kota yang maju bukan berarti padat kendaraan, tapi nyaman untuk pejalan kaki dan ramah lingkungan,” tuturnya.

Selama masa penutupan, Hasto bersama Wakil Wali Kota Yogyakarta, Wawan Harmawan, turun langsung ke lapangan untuk memantau situasi di sepanjang Malioboro. Mereka meninjau arus logistik, aktivitas pedagang, hingga perilaku pengunjung yang memadati kawasan ikonik tersebut.

Hasto mengakui masih ada sejumlah tantangan yang perlu diantisipasi, terutama terkait distribusi barang dan mobilitas warga sekitar. 

“Kami akan evaluasi dan atur ulang jam logistik, serta memberikan pengecualian tertentu bagi penghuni dan pelaku usaha yang terdampak,” jelasnya.

Sementara itu, pembenahan juga dilakukan pada sektor seni jalanan yang menjadi daya tarik tersendiri Malioboro. Kepala Bidang Kesenian Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta, Yetti, mengatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan tujuh titik resmi bagi pengamen dan seniman jalanan untuk menampilkan karya mereka. 

“Langkah ini agar seni jalanan tetap hidup, namun tetap tertib dan nyaman bagi pengunjung,” katanya.

Melalui uji coba penutupan Malioboro ini, Pemkot Yogyakarta berharap dapat memperoleh data dan masukan konkret untuk merumuskan kebijakan transportasi hijau di masa depan. (Fqh).

×
Berita Terbaru Update