Notification

×

Iklan

Iklan

Menteri PPPA Dorong Penguatan Layanan Ramah Anak di Stasiun, KAI Daop 6 Yogyakarta Tuai Apresiasi

Jumat, 26 Desember 2025 | Desember 26, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-12-26T13:44:46Z



Yogyakarta, ISUETERKININEWS.COM — Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Republik Indonesia, Dra. Hj. Arifatul Choiri Fauzi, M.Si, mendorong penguatan layanan ramah anak di stasiun kereta api saat melakukan kunjungan kerja ke Stasiun Yogyakarta pada masa Angkutan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026, Jumat (26/12/2025).


Kunjungan tersebut dilakukan untuk memastikan kesiapan layanan transportasi publik yang aman, nyaman, serta ramah bagi perempuan dan anak selama periode libur panjang. Menteri PPPA didampingi Komisaris PT Kereta Api Indonesia (Persero) Risal Wasal, Direktur Keselamatan dan Keamanan KAI Dadan Rudiansyah, Executive Vice President Daop 6 Yogyakarta Bambang Respationo, serta jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda).


Dalam peninjauannya, Menteri PPPA melihat langsung sejumlah fasilitas pelayanan penumpang, mulai dari ruang tunggu, ruang laktasi, area bermain anak, hingga lounge stasiun. Ia juga berinteraksi dengan para penumpang, khususnya anak-anak, ibu, dan lansia yang tengah menunggu keberangkatan kereta api.


Dra. Hj. Arifatul Choiri Fauzi, menyampaikan apresiasi atas komitmen KAI Daop 6 Yogyakarta dalam menghadirkan layanan transportasi publik yang berperspektif perlindungan perempuan dan anak. Menurutnya, fasilitas ramah anak yang tersedia di stasiun menjadi faktor penting dalam menciptakan perjalanan yang aman dan menyenangkan bagi keluarga.


“Kami mengapresiasi upaya KAI yang telah menyediakan ruang laktasi dan area bermain anak di stasiun. Ini menunjukkan keseriusan dalam memenuhi hak anak dan kebutuhan ibu selama bepergian menggunakan transportasi publik,” ujar Menteri PPPA


Selain itu, Menteri PPPA juga mendorong agar area bermain anak di stasiun dapat terus dikembangkan, termasuk dengan menghadirkan permainan tradisional yang sarat nilai edukasi dan kearifan lokal. Ia menilai hal tersebut dapat menjadi sarana pengenalan budaya sekaligus alternatif aktivitas positif bagi anak-anak selama berada di stasiun.


Tak hanya itu, Menteri PPPA turut mengapresiasi inovasi KAI melalui fitur Female Seat Map pada aplikasi Access by KAI. Fitur tersebut memungkinkan penumpang perempuan mengetahui posisi tempat duduk penumpang lain sehingga dapat memilih tempat duduk yang dirasa lebih aman dan nyaman.


“Inovasi ini sangat baik karena memberikan rasa aman tambahan bagi penumpang perempuan. Ini bentuk respons KAI terhadap kebutuhan pelanggan,” katanya.


Sementara itu, Manajer Humas KAI Daop 6 Yogyakarta, Feni Novida Saragih, menjelaskan bahwa pihaknya berkomitmen penuh menyediakan layanan yang aman, nyaman, dan ramah bagi ibu dan anak, terutama selama masa Angkutan Nataru yang memiliki tingkat mobilitas tinggi.


“KAI Daop 6 telah menyediakan ruang laktasi di seluruh stasiun pelayanan penumpang, yakni 15 stasiun Daop 6 dan Stasiun KCI. Selain itu, ruang bermain anak tersedia di empat stasiun besar, yaitu Stasiun Yogyakarta, Lempuyangan, Solo Balapan, dan Purwosari,” kata Feni.


Feni menambahkan, KAI Daop 6 juga didukung oleh 35 tenaga kesehatan, 51 rumah sakit mitra, serta pos kesehatan yang siap melayani penumpang selama periode libur Nataru. Untuk menjamin keamanan, KAI menyediakan berbagai kanal pelaporan apabila terjadi dugaan pelecehan seksual di lingkungan kereta api.


“Penumpang dapat segera melapor kepada petugas stasiun, kondektur, atau melalui Contact Center 121. Petugas keamanan kami secara aktif melakukan patroli di setiap rangkaian kereta guna memastikan perjalanan tetap aman dan nyaman,” tambahnya.


Sebagai bentuk komitmen perlindungan penumpang, KAI juga memberlakukan sanksi tegas terhadap pelaku kejahatan seksual di lingkungan kereta api, termasuk pemberian sanksi blacklist sehingga pelaku tidak dapat menggunakan layanan kereta api hingga 20 tahun.


Melalui berbagai langkah tersebut, KAI Daop 6 Yogyakarta terus memperkuat perannya dalam menghadirkan transportasi publik yang inklusif dan ramah anak, sejalan dengan upaya pemerintah dalam menciptakan ruang publik yang aman bagi perempuan, ibu, dan anak. (Fqh).

×
Berita Terbaru Update