Yogyakarta, ISUETERKININEWS.COM – Suara angklung yang riang dan harmonis menggema di area Waterboom Jogja, Sabtu (25/10/2025). Ratusan anak dari berbagai sekolah di DIY tampil memukau dalam kegiatan “Angklung in Harmony #4”, sebuah ajang musik edukatif yang mengajak generasi muda untuk mencintai budaya Indonesia sekaligus memperkuat semangat kebersamaan.
Kegiatan yang berlangsung selama empat hari, yakni 25–26 Oktober dan 1–2 November 2025, ini diikuti oleh 124 kelompok peserta dari tingkat TK hingga SD se-DIY. Melalui alunan nada tradisional angklung, suasana penuh semangat dan keceriaan tercipta di destinasi wisata air populer tersebut.
Agus Rochiyadi, General Manager Waterboom Jogja, menuturkan bahwa animo peserta tahun ini meningkat pesat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
“Angklung in Harmony sudah kami selenggarakan sejak tahun 2019 dan selalu mendapat sambutan luar biasa. Tahun ini lebih dari 5.000 anak ikut ambil bagian, sebuah bukti bahwa semangat mencintai budaya bangsa masih sangat kuat di kalangan anak-anak,” ujar Agus selaku General Manager saat diwawancarai awak media, Sabtu (25/10/2025).
Lebih lanjut, Agus menjelaskan, kegiatan ini bukan sekadar ajang kompetisi musik, tetapi juga wadah pembentukan karakter dan pendidikan budaya sejak usia dini.
“Kami ingin anak-anak tidak hanya mengenal budaya, tetapi juga merasakan kebersamaan dan belajar menghargai perbedaan melalui musik,” tambah Agus.
Sementara itu, Agus Rofiati, Head of Manager Waterboom Jogja, mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya Waterboom Jogja untuk menghadirkan wisata edukatif dan berkarakter budaya.
“Kami ingin menunjukkan bahwa Waterboom Jogja bukan hanya tempat bermain air, tapi juga ruang pembelajaran yang menyenangkan. Melalui musik angklung, anak-anak belajar harmoni, toleransi, dan cinta tanah air,” katanya.
Ia juga menambahkan bahwa konsep edukatif di Waterboom Jogja diwujudkan melalui keberadaan Museum Air, yang menjadi bagian integral dari kawasan wisata tersebut.
“Kami ingin anak-anak dan pengunjung bisa belajar banyak hal, mulai dari pentingnya air bagi kehidupan hingga kekayaan budaya Indonesia,” jelasnya.
Sementara itu, Nawang Wahyu P., selaku koordinator acara, mengungkapkan bahwa setiap peserta diwajibkan membawakan dua lagu—satu lagu wajib dan satu lagu bertema kebangsaan—sebagai bentuk penghormatan terhadap Sumpah Pemuda dan Hari Pahlawan.
“Kami ingin momentum ini menjadi ajang pembelajaran dan refleksi bagi anak-anak, bahwa kebersamaan dan cinta budaya adalah bagian dari semangat nasionalisme,” tuturnya.
Selain pertunjukan musik, kegiatan ini juga diisi dengan berbagai permainan edukatif dan pameran alat musik tradisional yang menambah semarak suasana. Pengunjung tidak hanya menikmati hiburan, tetapi juga mendapatkan nilai-nilai pendidikan dan pelestarian budaya. (Fqh).

