Yogyakarta, ISUETERKININEWS.COM -- Dalam upaya mempererat hubungan antara Organisasi Masyarakat (Ormas) dan warga, sekaligus menepis keresahan publik soal isu premanisme, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kota Yogyakarta akan menggelar Reresik Malioboro pada Selasa, 12 Agustus 2025.
Kepala Bakesbangpol Kota Yogyakarta, Nindyo Dewanto, menegaskan bahwa kegiatan ini menjadi langkah strategis untuk menunjukkan bahwa Kota Yogyakarta tetap aman, kondusif, dan bebas dari praktik premanisme yang marak dibicarakan di daerah lain.
“Apa yang viral terkait premanisme ormas di beberapa daerah itu tidak terjadi di Kota Yogyakarta. Melalui Reresik Malioboro, kami ingin melibatkan ormas agar dekat dengan masyarakat,” ujarnya saat konferensi pers di Balai Kota Yogyakarta, Jumat (8/8/2025).
Ratusan Peserta dan Beragam Elemen Terlibat dalam Reresik Malioboro, mulai dari anggota ormas, berbagai instansi pemerintah, hingga para calon Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka). Selain sebagai ajang mempererat tali silaturahmi, kegiatan ini juga menjadi simbol kerukunan menjelang peringatan HUT RI ke-80.
Bakesbangpol sebagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang berperan strategis dalam membangun komunikasi antara pemerintah dan kelompok masyarakat, menurut Nindyo, akan terus mengedepankan kolaborasi.
“Kami menjalin hubungan baik dengan ormas, komunitas, dan aparat pemerintah. Kegiatan ini bagian dari menjaga harmoni itu,” tambahnya.
Acara akan diawali dengan apel bersama di depan Kantor Gubernur DIY, Danurejan, pada pukul 07.00 WIB. Para peserta akan dibekali perlengkapan seperti sapu lidi, sementara Dinas Lingkungan Hidup (DLH) akan menurunkan empat unit tangki air untuk membantu pembersihan.
Kegiatan ini bukan hal baru. Sebelumnya, Reresik Malioboro rutin digelar setiap Selasa Wage bersama pedagang kaki lima (PKL) Malioboro sebelum mereka direlokasi oleh pemerintah.
“Dulu kami ajak pedagang untuk ikut bersih-bersih setiap Selasa Wage. Kini, tradisi itu coba kami hidupkan kembali,” kata Nindyo. (Fqh).