Yogyakarta, ISUETERKININEWS.COM -- Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta terus memperkuat program Gerakan Kampung Panca Tertib sebagai upaya menciptakan lingkungan kota yang lebih tertib, bersih, dan nyaman. Terbaru, pencanangan dilakukan di Kampung Sosromenduran dan Kampung Sosrodipuran pada Kamis (25/9/2025) di SMP Stella Duce 1 Yogyakarta.
Acara ini dihadiri langsung oleh Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo, Ketua DPRD Kota Yogyakarta Wisnu Sabdono Putro, Kepala Satpol PP Kota Yogyakarta Octo Noor Arafat, tokoh masyarakat, serta warga setempat. Momen tersebut ditandai dengan penandatanganan piagam deklarasi oleh ketua RT, RW, dan perwakilan kampung di hadapan pejabat daerah sebagai bentuk keseriusan warga menjaga ketertiban.
Wali Kota Hasto menyampaikan bahwa Panca Tertib bukan sekadar program seremonial, melainkan komitmen berkelanjutan yang harus terus diperbarui sesuai perkembangan zaman. Ia menekankan bahwa lima aspek utama yang tercakup dalam Panca Tertib, yakni Tertib Jalan, Tertib Bangunan, Tertib Usaha, Tertib Lingkungan, dan Tertib Sosial, merupakan fondasi penting dalam menciptakan kualitas hidup warga kota.
“Semua aspek ini wajib dijalankan agar masyarakat semakin disiplin dan kota lebih tertata,” tegas Hasto.
Lebih lanjut, Hasto menuturkan bahwa salah satu tujuan utama program ini adalah menghidupkan kembali budaya gotong royong yang dianggap mulai menurun. Dengan pendekatan yang lebih modern atau kekinian, Pemkot berharap nilai gotong royong bisa lebih diterima oleh generasi muda.
"Ia juga menyampaikan optimistis pada akhir 2025 seluruh 169 kampung di Yogyakarta tuntas mendeklarasikan diri sebagai Kampung Panca Tertib," jelas Hasto
Sementara itu, Ketua DPRD Kota Yogyakarta, Wisnu Sabdono Putro, mengapresiasi gerakan yang digerakkan dari akar rumput ini. Menurutnya, inisiatif warga menjadi bukti nyata bahwa kesadaran akan ketertiban telah tumbuh kuat.
“DPRD siap mendukung penuh melalui regulasi dan penganggaran agar gerakan ini bisa berkelanjutan serta memberi dampak nyata bagi masyarakat,” kata Wisnu.
Selain itu, Kepala Satpol PP Kota Yogyakarta, Octo Noor Arafat, menambahkan bahwa gerakan ini merupakan inovasi kolaboratif yang menuntut keterlibatan banyak pihak. Ia menjelaskan bahwa pihaknya bersama masyarakat akan fokus pada ketertiban lingkungan dan ketertiban jalan, termasuk pengelolaan sampah dan pemeliharaan akses jalan khususnya di kawasan Malioboro.
“Panca Tertib adalah gerakan dari masyarakat, oleh masyarakat, dengan dukungan pemerintah. Hanya dengan sinergi semua pihak, persoalan ketertiban bisa diselesaikan secara optimal,” kata Octo.
Meski begitu, Octo tidak menutup mata terhadap sejumlah tantangan. Ia menyebut konsistensi warga, pemetaan potensi kampung, dan koordinasi lintas lembaga masih menjadi pekerjaan rumah. Untuk itu, Satpol PP berkomitmen menuntaskan deklarasi tiga kampung tersisa sesuai arahan Wali Kota agar target 100 persen tercapai pada akhir tahun.
“Kami akan bergerak cepat, secepat dan sesingkat mungkin, agar tidak ada lagi pertanyaan terkait kondisi ketertiban di kampung-kampung,” imbuhnya.
Masih sebut, Octo juga menyampaikan harapan agar komitmen yang sudah dituangkan dalam piagam deklarasi benar-benar dijalankan secara konsisten. Ia menegaskan bahwa keberhasilan gerakan ini bukan hanya pada deklarasi, melainkan pada tindakan nyata warga dalam menjaga ketertiban.
“Istiqomah memang berat, tapi hanya dengan komitmen dan kebersamaan, Panca Tertib bisa berjalan berkesinambungan,” katanya.
Dengan pencanangan di dua kampung ini, Pemkot Yogyakarta semakin dekat pada target mewujudkan seluruh kampung sebagai Kampung Panca Tertib.
"Upaya tersebut diharapkan mampu memperkuat citra Yogyakarta sebagai kota yang tidak hanya ramah wisata, tetapi juga tertib, bersih, dan harmonis," pungkasnya.
Naskah : Nirvana
Foto : Aga
Editor : Fqh

