Notification

×

Iklan

Iklan

Kirab Gunungan Undhuh-Undhuh 2025 Rayakan sebagai Wujud Syukur dan Toleransi di Kota Jogja

Kamis, 05 Juni 2025 | Juni 05, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-06-05T13:44:00Z


Yogyakarta, ISUETERKININEWS.COM -- Kota Yogyakarta kembali akan menjadi saksi perhelatan budaya dan spiritual lintas iman bertajuk Kirab Gunungan Undhuh-Undhuh pada Minggu, 8 Juni 2025. 

Acara tahunan yang telah memasuki tahun ketujuh ini bukan sekadar kirab tradisional, melainkan simbol syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa serta wujud nyata semangat toleransi antarumat beragama. 


Dengan rute dari Balai Kelurahan Klitren hingga Embung Langensari, kirab ini diharapkan memperkuat identitas Yogyakarta sebagai kota yang menjunjung tinggi keberagaman dan kebersamaan.


Kirab budaya tahun ini mengusung tema Wujud Syukur, Rangkulan Iman dan Toleransi di Kota Yogyakarta melibatkan lintas agama serta berbagai elemen masyarakat.


Sementara itu, Lurah Klitren, Asruri, mengatakan bahwa Undhuh-undhuh adalah bentuk rasa syukur masyarakat kepada Tuhan atas berbagai hasil panen, yang dimaknai secara luas.


“Pawai Undhuh-undhuh ini adalah wujud rasa syukur warga kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. Panen yang dimaksud tidak hanya hasil bumi, tapi juga hasil dari berbagai ikhtiar, seperti keberhasilan dalam pendidikan, kesembuhan dari penyakit, hingga keberhasilan usaha atau dagangan yang laris,” kata Asruri saat jumpa pers di Ruang Rapat Lantai 1 Dinas Komunikasi, Informatika dan Persandian (Kominfosan) Kota Yogyakarta, Rabu (4/6/2025) siang.


“Selain itu, Joko Pamungkas mengatakan Kirab ini adalah wujud nyata kebersamaan umat dari berbagai latar belakang kepercayaan yang bersatu untuk mensyukuri berkat Tuhan,” ujar Ketua Panitia Joko Pamungkas dalam konferensi pers pada Rabu (4/6/2025) sore.


Ia menambahkan, kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi RKB Kelurahan Klitren, GKJ Gondokusuman, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), serta dukungan Forkompimda Kota Yogyakarta.


“Kami ingin menciptakan ruang publik yang diisi doa dan semangat toleransi,” tegasnya.


Rute kirab akan dimulai pukul 09.00 WIB dari Kantor Kelurahan Klitren, melintasi Jalan Solo dan Jalan dr. Wahidin, kemudian berakhir di Embung Langensari. 


Tahun ini, peserta kirab akan menampilkan lebih dari 20 gunungan hasil kreasi gereja, perguruan tinggi, sekolah, dan perwakilan enam agama, serta 7 (tujuh) armada andong kehormatan.


Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo beserta jajaran Forkompimda dijadwalkan turut dalam arak-arakan.


“Jumlah gunungan tahun ini meningkat dibanding tahun lalu yang hanya 13 gunungan,” katanya.


Menariknya, di depan GKJ Gondokusuman akan digelar prosesi Sendratari Religius, sambutan dari Wali Kota, serta pemberkatan simbolis gunungan oleh enam tokoh agama yang tergabung dalam FKUB.


Prosesi ini diharapkan menjadi momentum refleksi spiritual sekaligus kebersamaan antar umat.


“Kami ingin agar nilai-nilai religius hidup berdampingan dengan nilai sosial dan budaya,” ucap Joko.


Puncak acara akan berlangsung di Embung Langensari, di mana masyarakat dapat mengikuti rayahan gunungan, menyaksikan pertunjukan seni lintas budaya, dan mengunjungi bazaar UMKM lokal.


Joko menegaskan bahwa semangat kirab ini bukan sekadar selebrasi budaya, tetapi juga ajakan untuk hidup rukun.


“Mari bersatu dalam semangat syukur dan toleransi, untuk mohon hadir dan menyambut Kirab Gunungan Undhuh-undhuh 2025 sebagai ucap syukur dan pesta budaya sekaligus perayaan spiritual yang mempererat tali persaudaraan antarumat beragama di Kota Yogyakarta,” pungkasnya. (Fqh).

×
Berita Terbaru Update