Yogyakarta, ISUETERKININEWS.COM -- Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Dindikpora) Kota Yogyakarta bersama Purna Paskibraka Indonesia (PPI) Kota Yogyakarta kembali menyelenggarakan Lomba Baris-Berbaris (LBB) 2025 yang akan diikuti oleh ratusan sekolah dari berbagai jenjang.
Ketua Tim Kerja Pembinaan Kepemudaan Dindikpora Kota Yogyakarta, Mugi Suyatno, menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar ajang lomba, tetapi wadah pembinaan generasi muda dalam kepemimpinan, disiplin, dan kerja sama.
“Lomba ini adalah bagian dari program berkelanjutan untuk membentuk karakter pelajar sejak dini, baik di tingkat SD, SMP, maupun SMA/SMK dan Madrasah Aliyah. Kami bekerja sama dengan Purna Paskibraka Indonesia Kota Yogyakarta agar pembinaan kepemudaan dapat lebih terintegrasi di lingkungan sekolah,” ujarnya dalam konferensi pers di Balai Kota Yogyakarta, Selasa (23/9/2025).
Tahun ini, sebanyak 310 sekolah telah diundang, terdiri dari 127 SD, 56 SMP, serta lebih dari 70 SMA/SMK dan Madrasah Aliyah. Meski demikian, tidak semua sekolah memiliki peleton inti. Untuk jenjang SD, dukungan pembinaan juga diberikan melalui program mitra seperti Polisi Cilik, Jata Yu dari Satpol PP, dan Korprinci dari Korpri Kota Yogyakarta.
lebih lanjut, Mugi mengatakan sejak tahun lalu, kami memperluas cakupan hingga ke tingkat SD.
"Tujuannya supaya kaderisasi kepemimpinan bisa dibangun sejak dini, sehingga dalam kurun 2 sampai 15 tahun mendatang mereka siap menjadi calon Paskibraka,” katanya.
Lomba akan digelar 24–26 Oktober 2025 di area parkir barat Stadion Mandala Krida, yang dipilih karena mampu menampung ribuan peserta serta penonton.
Pendaftaran telah dibuka secara daring melalui akun resmi Instagram PPI Kota Yogyakarta sejak 22 September, sementara pengumpulan berkas luring dilakukan pada 26–27 September di kantor Dindikpora.
Menurut Mugi, sistem penilaian akan difokuskan pada 12 gerakan dasar baris-berbaris di tiga pos berbeda, dengan dewan juri tersendiri.
“Untuk jenjang SD, kami memberikan fleksibilitas berupa peleton campuran putra-putri agar pembinaan lebih merata,” jelasnya.
Panitia menyiapkan total hadiah Rp87 juta beserta trofi dan piagam penghargaan yang dapat menjadi nilai tambah dalam penilaian akademik sekolah.
Mugi berharap keikutsertaan sekolah dasar bisa meningkat dari 5–10 persen menjadi minimal 30 peleton inti.
“Kami ingin SD lebih aktif karena mereka adalah fondasi utama pembinaan disiplin sejak dini,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua PPI Kota Yogyakarta, Dea Putri Nur Azaria, menuturkan pihaknya telah menyiapkan koordinasi teknis dengan Polresta Yogyakarta terkait pengamanan dan rekayasa lalu lintas, serta dengan Dinas Kesehatan untuk dukungan medis.
“Kami ingin ajang ini bukan hanya sukses penyelenggaraan, tapi juga menjadi langkah awal pelajar Kota Yogyakarta menuju kompetisi tingkat nasional,” pungkasnya. (Fqh).
