Kampar,ISUETERKININEWS.COM - Maulid Nabi Muhammad SAW 2025 akan kembali menjadi momen penting bagi umat Islam di seluruh dunia. Maulid Nabi tahun ini jatuh pada tanggal 5 September 2025 (12 Rabiul Awal 1447 Hijriah). Peringatan ini bukan sekadar seremonial, melainkan juga ruang refleksi atas keteladanan Nabi dalam membangun peradaban yang penuh kasih sayang, keadilan, dan kemanusiaan.
Jatuh pada hari Minggu 7 September 2025
Masyarakat perumahan Azzahra desa karya indah kecamatan Tapung kabupaten Kampar dapat melaksanakan memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW Di mesjid jainatul firdaus.
Hari yang sejarah ini masyarakat perumahan Azzahra sangat antusias meramaikan acara yang sangat penting ini di antara nya ibu-ibu berpartisipasi membawa snack.roti.buah-buahan.dan gorengan.
Tidak hanya itu masyarakat yang tahun lalu duduk di atas lantai semen yg di alaskan tikar kini sudah dapat duduk di keramik marmer Walaupun mesjid jainatul firdaus belum sepenuhnya Rampung.
Sejarah Singkat Maulid Nabi
Tradisi memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW bermula sejak era Dinasti Fatimiyah di Mesir pada abad ke-10. Pada masa itu, Maulid diperingati dengan doa bersama, pembacaan puji-pujian, serta pembagian makanan kepada masyarakat. Di masa Sultan Salahuddin Al-Ayyubi, momentum maulid digunakan sebagai penguat semangat perjuangan. Peringatan Maulid Nabi menjadi resmi oleh Sultan Ottoman Murad III sekitar tahun 1588. Seiring perkembangan Islam, perayaan ini meluas ke berbagai negara dengan tradisi yang beragam, termasuk di Indonesia.
Tradisi Maulid di Indonesia
Di Nusantara, Maulid telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat sejak berabad-abad lalu. Di Aceh, dikenal tradisi Khanduri Maulid dengan jamuan makanan besar untuk warga sekitar. Di Banten, masyarakat menggelar Muludan dengan pengajian dan pawai obor. Sementara di Yogyakarta, Keraton rutin menyelenggarakan Sekaten, sebuah tradisi yang memadukan dakwah dengan budaya lokal. Di Kalimantan Selatan, tradisi Baayun Maulid memperlihatkan kehangatan sosial dengan mengayun bayi dalam buaian sambil mendoakan keberkahan untuk generasi baru. Di banyak daerah lainnya, tradisi pengajian, pembacaan riwayat Nabi, tahlil, dan ziarah kubur fontal memperkuat rasa ukhuwah dan spiritual.
Tradisi Maulid di Dunia
Perayaan Maulid Nabi juga berlangsung meriah di berbagai negara Muslim:
- Mesir: Dimeriahkan dengan pembacaan syair pujian dan makanan khas Halawet al-Maulid.
- Maroko: Digelar pengajian akbar, zikir berjamaah, dan pawai obor.
- Pakistan: Dikenal sebagai Eid Milad-un-Nabi, kota-kota dihiasi lampu warna-warni dan doa bersama.
- Turki: Disebut Mevlid Kandili, perayaannya berpusat pada pengajian dan pembacaan Al-Barzanji.
- Afrika Timur: Di Kenya dan Tanzania, Maulid menjadi festival budaya dengan musik, tarian, dan salawat.
Keragaman ini menunjukkan bahwa meskipun bentuk perayaan berbeda, intinya tetap sama: memperkuat kecintaan kepada Rasulullah dan meneguhkan nilai kebersamaan.
Makna Filosofis Maulid Nabi
Bagi umat Islam, Maulid bukan sekadar mengenang kelahiran Nabi, melainkan kesempatan untuk meneladani akhlaknya. Rasulullah dikenal dengan sifat amanah, siddiq, fathanah, dan tabligh yang menjadi fondasi etika universal. Melalui Maulid, masyarakat diajak untuk menjadikan nilai-nilai tersebut sebagai pedoman hidup, baik dalam keluarga, pendidikan, maupun kehidupan sosial.
Perspektif Kontemporer
Di era digital seperti 2025, Maulid juga dapat dimaknai sebagai momentum untuk menghadirkan ajaran Nabi dalam konteks kekinian. Misalnya, melalui pemanfaatan teknologi untuk dakwah, memperkuat literasi Islam di ruang digital, serta mengedepankan narasi keislaman yang damai dan moderat di tengah tantangan intoleransi global.
Maulid Nabi Muhammad SAW 2025 menjadi refleksi mendalam bahwa keteladanan Rasulullah tidak lekang oleh zaman. Dengan merawat tradisi, baik di Indonesia maupun dunia, peringatan ini tetap relevan untuk memperkuat iman sekaligus mempererat persaudaraan.