Yogyakarta, ISUETERKININEWA.COM -- Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, menyatakan optimisme bahwa omzet perhotelan di Kota Gudeg tidak akan mengalami penurunan meski pelaksanaan Wayang Jogja Night Carnaval (WJNC) ke-10 resmi dibatalkan tahun ini.
Menurut Hasto, industri pariwisata dan perhotelan di Yogyakarta kini memiliki basis kunjungan wisatawan yang kuat, tidak hanya bergantung pada satu event besar.
“Saya optimis, meski WJNC ke-10 batal, omzet hotel di Jogja tidak akan menurun. Kota ini selalu memiliki magnet bagi wisatawan, baik domestik maupun mancanegara,” ujar Hasto saat diwawancarai awak media, Senin (22/9/2025).
Hasto menambahkan, agenda pariwisata Yogyakarta masih cukup padat sepanjang akhir tahun. Mulai dari festival budaya, konser musik, hingga agenda akademik berskala nasional maupun internasional.
“Hotel-hotel tetap akan terisi karena masih banyak event lain yang terselenggara. Selain itu, Jogja selalu menjadi destinasi utama liburan keluarga,” katanya.
Pemerintah Kota Yogyakarta, lebih lanjut Hasto, juga terus mendorong peningkatan kualitas layanan pariwisata agar tetap menarik minat wisatawan. Ia menegaskan bahwa sektor perhotelan tidak boleh terpukul hanya karena satu agenda besar urung digelar.
“Kuncinya ada pada kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat dalam menjaga citra Jogja sebagai kota wisata yang nyaman dan aman,” tambah Hasto.
Sementara itu, Marketing Komunikasi Top Malioboro Hotel, Suci, menegaskan bahwa meski WJNC ke-10 dibatalkan, geliat wisata di Yogyakarta masih cukup tinggi.
“Kami melihat Yogyakarta tetap menjadi destinasi utama wisatawan. Jadi meskipun event besar seperti WJNC ke-10 batal, kami tetap optimis okupansi hotel akan stabil,” ujarnya saat ditemui di Top Malioboro, Rabu (24/9/2025).
Menurutnya, momentum liburan akhir pekan, agenda budaya lokal, hingga kunjungan keluarga mahasiswa baru masih menjadi penopang utama tingkat hunian.
“Kunjungan ke Jogja tidak hanya bergantung pada satu acara besar saja. Ada banyak faktor lain yang mendukung, seperti wisata kuliner, budaya, hingga event komunitas yang rutin diadakan,” pungkasnya. (Fqh).

